KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Evaluasi Belajar
Dan Pembelajaran” dengan tepat waktu.
Makalah
ini berisikan pembahasan tentang
Evaluasi Belajar Dan Pembelajaran
Kesuksesan tidak akan
datang tanpa adanya usaha. Harapan kami makalah ini dapat di terima dengan
nilai yang bagus. Sebagai manusia biasa, penyusunan makalah ini tidak luput
dari kesalahan dan banyak kekurangan.
Demikian, semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan. Terima kasih.
Singaraja, 4 Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
FOTO ANGGOTA..............................................................................................i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………......ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………....iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………....1
1.2
Rumusan Masalah…………………………………………………...2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………….2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Prinsip Umum Evaluasi…………………………….3
2.2 Tujuan Evaluasi ……………………..………………………………4
2.3
Syarat-syarat Umum Evaluasi …….………………………………..5
2.4
Jenis-jenis Evaluasi Pembelajara…………………………………….6
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan……………………………………………………………..8
3.2 Saran ………………………………………………………………...8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………........9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bilamana
kita ingin mengetahui apakah tujuan yang kita rumuskan dapat tercapai, apakah
aktivitas yang kita lakukan telah berhasil mencapai sasaran, apakah prosedur
kerja yang dilakukan sudah tepat, apakah sumber daya yang dimiliki sudah dapat
dimobilisasi secara optimal untuk mencapai tujuan, apakah elemen-elemen
pendukung kegiatan sudah berfungsi dengan baik, kesemuanya itu membutuhkan roses
evaluasi untuk menjawab secara tepat. Sebagaimana pentingnya penetapan atau
perumusan tujuan, pentingnya aktivias dalam suatu kegiatan, maka kedudukan
evaluasi dalam proses kegiatan juga memiliki kedudukan yang sama pentingnya,
karena evaluasi meruakan bagian integral dari proses kegiatan secara
keseluruhan. Karena itu secara sederhana evaluasi akan enjadi wahana untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari
keseluruhan aktivitas yang kita lakukan serta mejadi sumber informasi yang
terukur hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapi di dalam proses pencapaian
tujuan yang telah dirumuskan.
Dalam proses
pembelajaan, evaluasi menempati kedudukan yang penting dan merupakan bagian
utuh dari proses dan tahapan kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan evaluasi,
guru dapat mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukannya,
pada tiap kali pertemuan, tiap catur wulan, setiap semester, setiap tahun,
bahkan selama berada dalam satuan pendidikn tertentu. Dengan demikian setiap
kali membahas proses pembelajaran, maka berarti kita juga membahas tentang
evaluasi, karena evaluasi inklusif di dalam prses pembelajaran. Untuk dapat
melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan benar, maka setiap guru
dipersyaratkan mengetahui berbagai dimensi yang terkait dengan evaluasi,
terutama berkaitan dengan hakikat dan prosedur evaluasi di dalam pembelajaran.
B.
Rumusan
Masalah
·
Apa pengertian dan prinsip-prinsip evaluasi
?
·
Apa
tujuan evaluasi ?
·
Apa
saja syarat-syarat umum evaluasi ?
·
Apa
saja jenis-jenis evaluasi pembelajaran ?
C.
Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian dan prinsip-prinsip evaluasi.
- Untuk mengetahui tujuan evaluasi.
- Untuk mengetahui syarat-syarat evaluasi.
- Untuk mengetahui jenis-jenis evaluasi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
dan Prinsip-prinsip Evaluasi
Evaluasi
adalah salah satu komponen penting dalam seluruh rangkaian kegiatan
pemblajaran. Dengan melakukan evaluasi secara benar, guru dapat menetahui
tingkat keberhasilan proses pembeljaran yang dilakukannya, pada tiap kali
pertemuan, setiap catur wulan, semester, setiap tahun bahkan selama berada
dalam pendidikan tertentu. Melalui evaluasi ini guru dapat mengetahui
afektifitas penggunaan metode pembelajaran, kemampuan mengelola proses
pembelajaran, kemampuan memotiifasi
siswa serta kemampuan membudayakan sumber-sumber belajar yang tersedia.
Karena
evaluasi merupakan satu kesatuan yang utuh dalam proses pembelajaran, maka
setiap guru dituntut memiliki kapasitas kemampuan untuk melaksanakan evaluasi
secara tepat agar hasil yang diperoleh melalui kegiatan evaluasi tersebut mampu
memberikan gambaran yang benar dari tingkat kemampuan siswa. Pemahaman guru
yang baik tentang hakikat, prosedur , jenis-jenis serta prinsip-prinsip
evaluasi merupakan kerangka mendasar untuk membangun kemampuan melakukan
evaluasi secara tepat. Pada gilirannya evaluasi yang tepat adalah evaluasi
yangdilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu dan tidak terlepas dari
kekhususan atau karakteristik serta tujuan pembeljaran. Ketitaktepatan dalam
melakukan evaluasi tidak hanya menyebabkan kurang serasinya pelaksanaan preses
pembelajaran, akan tetapi juga berakibat rendahnya keakuratan di dalam
menentukan kopetensi dan performance belaja siswa
Evaluasi yang tepat dapat menjadi wahana untuk
mengukur kopetensi dan kapabilitas siswa, menentukan tujuan pembelajaran mana
yang belum dioptimalkan pencapaiannya, merumuskan rangking siswa, memberikan
imformasi kepada guru tentang ketepatan strategi pembeljaran ayng digunakan dan
untuk merencanakanprosedur perbaikan rencana belajar. Masih banyak
mamfaat-mamfaat lainnya jika evaluasi dilakukan secara tepat. Untuk mencapai
ketepatan evaluasi tersebut, maka perlu diperhatikan syrat-syrat evaluasi,
terutama berkaitan dengan validitas dan reliabilitas. Disamping dua syarat mendasar tersebut juga perlu
diperhatikan syarat kepraktisan evaluasi tanpa mengabaikan kedua syarat utama
tersebut.
2.2 Tujuan
Evaluasi
Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh
mana suatu program atau kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Secara spesifik evaluasi memiliki banyak tujuan dan manfaat. Karena
itu menurut Reece dan Walker terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus
dilakukan, yaitu ;
1. Memperkuat kegiatan belajar.
2. Menguji pemahaman dan pengetahuan siswa.
3. Memastikan pengetahuan prasyara yang sesuai.
4. Mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran.
5. Memotivasi siswa.
6. Memberi umpan balik bagi siswa.
7. Member umpan balik bagi guru.
8. Memelihara standar mutu.
9. Mencapai kemajuan prose dan hasil belajarl
10. Memprediksi kinerj pembelajaran selanjutnya.
11. Menilai kualitas belajar.
Sebagai bagian
dari proses pembelajaran, disamping evaluasi pembelajaran harus dilaksanakan
sesuai dengan prinsip-prinsip evaluasi, juga harus memperhatikan kesesuaiannya
dengan komponen-komponen kegiatan pembelajaran lainnya.
Sedangkan manfaat dari evaluasi pembelajaran sebagai
berikut :
1. Mengetahui taraf kesiapan anak untuk menempuh suatu
pendidikan tertentu.
2. Mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapa dalam
proses pendidikan.
3. Mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita
ajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru ataukah harus mengulang pelajaran-pelajaran
yang telah lampau.
4. Mendapatkan bahan-bahan informasi dalam memberikan
bimbingan tentang jenis pendidikan dan jabatan yang sesuai untuk siswa.
5. Mendapatkan bahan-bahan informasi apakah seorang anak
dapat dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau harus mengulang di kelas
semula.
6. Membandingkan apakah prestasi yang dicapai anak
sudah sesuai dengan kapasitasnya atau
belum.
7. Untuk mentafsirkan apakah seorang anak telah cukup
matang untuk kita lepas kedlam masyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga
pendidikan yang lebih tinggi.
8. Untuk mengadakan seleksi.
9. Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang
dipergunakan dalam lapanga pendidikan.
2.3 Syarat-syarat
Umum Evaluasi
Agar
evaluasi berfuksi secara optimal, dapat memberikan mamfaat untuk perbaikan program
dan kegiatan- kegiatan pembelajaran, maka evaluasi harus memenuhi beberapa
persyaratan. Sejumblah ahli evaluasi mengemukakan beberapa persyaratan umum
yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan evaluasi yaitu:
a. Kesahihan
atau Validitas
Kesahihan
menggatikan kata validitas yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi
mengevaluasi apa yang seharusnya diepaluasi. Kesahihan juga dapat diartikan sebagai kelayakan
interprentasi terhadap hasil dari suatu intrumen evaluasi atau tes dan tidak
terhadap instrument itu sendiri ( Grounlound, 1985.57) Nurkancana dan Sumartana
(1986) mengemukakan bahwa validitas dapat ditinjau dari beberapa segi seperti
debawah ini ;
1.
Validitas ramalan (predictive
validity)
2.
Validitas
bandingan (concurrent validity)
3.
Validitas
isi (content validity)
4.
Validitas
konstruk (construct validity)
b. Keterandalan
Keterandalan
evaluasi behubungan dengan masalah kepercayaan, bahwa suatu intrumen evaluasi
mampu memberikan hasil yang tepat (Arukunto, 1990). Keterandalan dapat
diartikan sebagai tingkat kepercayaan keajegan (konsitensi) hasil evaluasi yang
diperoleh dari instrument evaluasi.
Nurkancana
dan Sumartana (1986;31) menjelaskan bebrapa cara yang dapat dipergunakan untuk
mencari mencari taraf ralabilitas suatu tes.
1.
Teknik
ulangan
2.
Teknik
bentuk pararel
3.
Teknik
belah dua
c. Kepraktisan
Kepraktisan
evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada kaitannya dengan
instrument evaluasi, baik dalam mempersiapkan, mengunakan, mengolah hasil, menginterprentasi hasil
maupun kemudahan-kemudahan dalam penyimpangannya (Dimyati dan Mudjiono,
1994:184)
1.
Kemudahan
administrasi
2.
Waktu
yang disediakan
3.
Kemapuan
menskor
4.
Kemudahan
interpretasi
Tersedianya
bentuk instrument evaluasi yang ekuvalen atau sebanding
2.4 Jenis-jenis
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
berkaitan dengan aktivitas untuk menentukan nilai, jasa atau manfaat dari
kegiatan pembelajaran. Karena kegiatan pembelajaran meliputi berbagai aspek
kegiatan yang cukup luas, evaluasi pembelajaran meliputi berbagai dimensi pula.
Berikut ini beberapa bentuk evaluasi pembelajaran yang lazim dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran:
1.
Evaluasi
Formatif
Evaluasi
formatif seringkali diartikan sebagai
kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok
bahasan. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu proses
pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang telah direncanakan. Winken
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif menggunakan tes-tes
selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru
memperoleh informasi atau feedback .
2.
Penilaian
Acuan Normatif (PAN), Norm Reference Test(NRT)
Norma relative yang
sering disebut juga norma actual, norma empiris atau dinamakan juga Penilaian
Acuan Norma (PAN). Norma relatif adalah suatu norma yang disusun secara relatif
bedasarkan distribusi skor yang dicapai oleh peserta tes. Pada pendekatan acuan
norma, standar performan yang digunakan bersifat relatif. Artinya tingkat performan seseorang ditetapkan bedasarkan
pada posisi relatif pada kelompoknya.Tes acuan norma dimaksudkan untuk
mengetahui status peserta tes dalam hubungannya dalam hubungannya dengan performan kelompok peserta
yang lain yang telah mengikuti tes. Penilaian acuan norma(PAN) tepat
dipergunakan bilamana distribusi kecakapan atau kemampuan kelompok anak yang
diberikan tes mengikuti hokum kurve normal.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Evaluasi
merupakan salah satu komponen penting dalam seluruh rangkaian kegiatan
pembelajaran. Dengan melakukan evaluasi secara benar, guru dapat mengetahui
tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukannya, pada tiap kali
pertemuan, setiap catur wulan, setiap semester, setiap tahun, bahkan selama
berada pada satuan pendidikan tertentu. Melalui evaluasi ini pula guru dapat
mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran, kemampuan memotivasi
siswa serta kemampuan mendayagunakan sumber-sumber belajar yang tersedia.
3.2. SARAN
Untuk pembaca agar melakukan
evaliasi dalam pembelajaran sehingga mengetahui sejauh mana materi yang
diberikan telah diserap oleh peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
-
Aunurahman.2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung.
Alvabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar